Sabtu, 11 Mei 2013

Zee Kupu-kupu Pemalu

Sabtu, 11 Maret 2013



Ze adalah seekor kupu-kupu yang cantik. Badannya berwarna coklat terang, antenanya tinggi dan ramping, matanya cemerlang, dan dia mempunyai sepasang sayap berwarna pelangi.
Betul, kalau dilihat-lihat Ze memang kupu-kupu tercantik di taman bunga itu. Tapi sayang… Ze terlalu pemalu. Sepanjang hari dia hanya tinggal di dalam rumah saja. Sesekali keluar adalah ketika dia sedang mengumpulkan madu. Setelah madunya cukup untuk sehari, dia hanya akan tinggal di rumah bunganya.
Padahal tahukah kamu? Ze pandai sekali menyanyi. Suaranya lantang dan merdu. Dia tahu semua lagu yang pernah ada, dan bahkan sesekali dia menciptakan lagu sendiri. Tapi dia hanya mau menyanyi kala berada di dalam rumahnya yang terkunci rapat. Jadi tak ada seekor kupu-kupu pun yang tahu bahwa dia pandai menyanyi.
Suatu hari, akan ada perayaan Musim Bunga di taman bunga dimana Ze tinggal. Beberapa ekor kupu-kupu tampak mendaftar untuk ikut pertunjukan. Mereka diuji vokal oleh seekor kupu-kupu muda bersayap ungu. Dia adalah Reth, si kupu-kupu penyanyi. Kabarnya, mereka mencari teman pasangan duet untuk Reth dalam sebuah drama musikal.
Dan Ze…? Dia hanya berani menonton dari kejauhan. Dia ingin sekali ikut ujian vokal itu, tapi dia malu, jangan-jangan nanti mereka akan mentertawakannya. Tapi pasti akan menyenangkan kan, kalau seandainya bisa ikut tampil? Ahhhh… Ze tertunduk.
Akhirnya dia melangkah mendekati seekor kupu-kupu bersayap hijau dan perak. Dia sedang menggambar sesuatu.
“Hai, Ze. Mau bantu aku?” sapanya.
“Apa yang bisa kubantu, Urs?”
“Aku sedang membuat panggung untuk pertunjukan. Bisakah kamu membuat gambarnya?”
“Bisa, Urs,” sahut Ze sambil tersenyum.
Maka Ze membantu Urs untuk membangun panggung pertunjukan perayaan Musim Bunga.
Setiap hari Ze membantu Urs membangun panggung pertunjukan dan membuatnya secantik  mungkin. Sambil bekerja, Ze sering mendengarkan para pemain drama berlatih menyanyi. Dia pun ikut menyanyi, walaupun hanya di dalam hati. Dan setiap kali dia tiba di rumah, Ze selalu menyanyikan apa saja yang tadi dilatihkan dalam latihan pertunjukan drama itu. Ze hafal semua lagu yang akan dinyanyikan, dan dia menyanyikannya dengan baik.
Tibalah saat perayaan Musim Bunga.
Semua kupu-kupu gembira. Mereka memadati tempat dimana akan diadakan pertunjukan drama musikal itu. Mereka mengagumi panggung yang dibangun oleh Urs dan Ze. Panggung itu tampak kuat dan kokoh dengan hiasan lampu warna warni di sana sini, dan ada lampion-lampion di sepanjang atap panggung. Cantik sekali.
Ze sedang berada di balik panggung. Dia sedang merapikan semua peralatan dan properti panggung.
Tiba-tiba ada seekor kupu-kupu yang menjerit dengan suara keras. Ze kaget setengah mati. Buru-buru dia mendatangi arah datangnya suara. Ternyata Tha, si penyanyi pendamping Reth.
“Ada apa, Tha?” tanya Ze hati-hati
“Aku … aku gugup sekali. Aku tak tahu musti menyanyi apa. Lagu yang sudah kuhafal tiba-tiba saja lupa semuanya!” Tha tampak begitu gusar.
“Tenanglah, Tha. Mari kubantu mengingat. Aku hafal semua lagu yang harus kaunyanyikan.”
Ze pun mulai menyanyi. Suaranya lantang dan merdu. Jernih sekali, hingga semua kupu-kupu terpana. Suaranya terdengar hingga keluar panggung. Kupu-kupu yang sudah datang untuk menonton pun sedikit demi sedikit terdiam demi mendengar suara yang sangat merdu yang keluar dari balik panggung.
Beberapa bertanya satu sama lain, “Panggung belum dibuka, tapi nyanyian sudah mulai. Apa yang terjadi? Siapa yang menyanyi? Suaranya bagus sekali.”
Tiba-tiba layar panggung terbuka. Nampaklah Ze sedang menyanyi untuk Tha. Gemuruh suara tepuk tangan menyambut Ze. Semua kupu-kupu berdiri dan memuji-muji suara Ze.
Dan tahukah kamu? Sekarang Ze tak lagi pemalu. Dia menjadi seekor kupu-kupu penyanyi yang terkenal di seantero negeri Bunga. Dan Ze tetaplah Ze. Dia tetap kupu-kupu yang tak sombong dan suka membantu sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar