Jumat, 10 Mei 2013

Papau Yang Serakah

Sabtu, 11 Maret 2013


Di sebuah desa, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Paupau. Paupau gemar sekali makan jajanan manis seperti permen, coklat, kue-kue, dan es krim. Paupau adalah anak yang serakah dan pelit, sehingga teman-temannya tidak mau bermain dengan Paupau. Setiap hari Ibu menasehati Paupau agar tidak menjadi anak yang serakah dan mau berbagi tapi Paupau tidak mendengarkannya.

Hingga pada suatu pagi di desa di mana Paupau tinggal, ada seorang badut lucu yang dapat mengeluarkan coklat dari topi ajaibnya. Semua anak berkumpul mengerumuni tuan badut. Setiap anak masing-masing mendapat satu buah coklat. 
"Awas awas! Biarkan aku lewat. Aku belum kebagian coklat niih!" teriak Paupau sambil memaksa menerobos kerumunan temannya yang lain. 

"Hai anak pintar, kamu juga ingin coklat?" sapa tuan badut ramah menyambut Paupau. 

"Bolehkah aku mengambil coklatku sendiri?" tanya Paupau kepada tuan badut. 

"Tentu saja anak pintar, silahkan!" tuan badut menyerahkan topi ajaibnya kepada Paupau.

Namun karena sifat Paupau yang serakah, ia malah mengambil semua coklat yang tersedia di dalam topi ajaib kemudian berlari menuju rumah dan melahap satu per satu coklat tersebut. Sementara itu anak-anak yang belum kebagian coklat bersedih dan jadi tak bersemangat, namun tuan badut tak kehabisan akal. Ia segera mengubah sayur dan buah menjadi boneka-boneka lucu sehingga anak-anak di sana ingin melahap sayur dan buah yang diberi tuan badut sesegera mungkin.

Sungguh malang nasib Paupau, ternyata saat dia bersemangat melahap coklat yang kelima, tiba tiba perutnya terasa sangat sakit dan perutnya semakin membesar seperti balon. Paupau menangis kesakitan sampai terdengar oleh teman-temannya dan tuan badut yang sedang bermain di taman desa. 
"Aduuh toloong, perutku sakit sekali..". 

Ketika Paupau masih merintih kesakitan, Paupau terkejut akan kedatangan teman-temannya dan tuan badut yang datang untuk menjenguk sambil membawa banyak sekali boneka-boneka lucu yang ternyata terbuat dari buah dan sayur mayur. Paupau merasa sangat terhibur akan kedatangan teman-temannya dan tuan badut. Ia juga merasa bersalah karena telah jahat kepada mereka, telah tidak mempedulikan mereka. 

Paupau menjadi sadar akan apa yang telah ia perbuat. Ia lalu meminta maaf kepada semua temannya dan tuan badut. Mulai saat itu ia berjanji tidak akan menjadi anak yang nakal dan serakah lagi. Ia juga berjanji akan selalu berbagi terhadap sesama. Kemudian ia memberikan semua coklat yang ia punya kepada teman-temannya. Teman-temannya pun memberikan buah dan sayur yang telah dibentuk boneka kepada Paupau. Paupau ingin segera memakannya. Setelah Paupau memakan sayur dan buahnya, perut Paupau perlahan-lahan sembuh dan kembali sehat. Sejak saat itu Paupau bermain dengan teman-temannya dengan rukun dan penuh rasa syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar