Sabtu, 11 Maret 2013
Betul, kalau dilihat-lihat Ze memang kupu-kupu tercantik di
taman bunga itu. Tapi sayang… Ze terlalu pemalu. Sepanjang hari dia hanya
tinggal di dalam rumah saja. Sesekali keluar adalah ketika dia sedang
mengumpulkan madu. Setelah madunya cukup untuk sehari, dia hanya akan tinggal
di rumah bunganya.
Padahal tahukah kamu? Ze pandai sekali menyanyi. Suaranya
lantang dan merdu. Dia tahu semua lagu yang pernah ada, dan bahkan sesekali dia
menciptakan lagu sendiri. Tapi dia hanya mau menyanyi kala berada di dalam
rumahnya yang terkunci rapat. Jadi tak ada seekor kupu-kupu pun yang tahu bahwa
dia pandai menyanyi.
Suatu hari, akan ada perayaan Musim Bunga di taman bunga
dimana Ze tinggal. Beberapa ekor kupu-kupu tampak mendaftar untuk ikut
pertunjukan. Mereka diuji vokal oleh seekor kupu-kupu muda bersayap ungu. Dia
adalah Reth, si kupu-kupu penyanyi. Kabarnya, mereka mencari teman pasangan
duet untuk Reth dalam sebuah drama musikal.
Dan Ze…? Dia hanya berani menonton dari kejauhan. Dia ingin
sekali ikut ujian vokal itu, tapi dia malu, jangan-jangan nanti mereka akan
mentertawakannya. Tapi pasti akan menyenangkan kan, kalau seandainya bisa ikut tampil?
Ahhhh… Ze tertunduk.
Akhirnya dia melangkah mendekati seekor kupu-kupu bersayap
hijau dan perak. Dia sedang menggambar sesuatu.
“Hai, Ze. Mau bantu aku?” sapanya.
“Apa yang bisa kubantu, Urs?”
“Aku sedang membuat panggung untuk pertunjukan. Bisakah kamu
membuat gambarnya?”
“Bisa, Urs,” sahut Ze sambil tersenyum.
Maka Ze membantu Urs untuk membangun panggung pertunjukan
perayaan Musim Bunga.
Setiap hari Ze membantu Urs membangun panggung pertunjukan
dan membuatnya secantik mungkin. Sambil
bekerja, Ze sering mendengarkan para pemain drama berlatih menyanyi. Dia pun
ikut menyanyi, walaupun hanya di dalam hati. Dan setiap kali dia tiba di rumah,
Ze selalu menyanyikan apa saja yang tadi dilatihkan dalam latihan pertunjukan
drama itu. Ze hafal semua lagu yang akan dinyanyikan, dan dia menyanyikannya
dengan baik.
Tibalah saat perayaan Musim Bunga.
Semua kupu-kupu gembira. Mereka memadati tempat dimana akan
diadakan pertunjukan drama musikal itu. Mereka mengagumi panggung yang dibangun
oleh Urs dan Ze. Panggung itu tampak kuat dan kokoh dengan hiasan lampu warna
warni di sana
sini, dan ada lampion-lampion di sepanjang atap panggung. Cantik sekali.
Ze sedang berada di balik panggung. Dia sedang merapikan
semua peralatan dan properti panggung.
Tiba-tiba ada seekor kupu-kupu yang menjerit dengan suara
keras. Ze kaget setengah mati. Buru-buru dia mendatangi arah datangnya suara.
Ternyata Tha, si penyanyi pendamping Reth.
“Ada
apa, Tha?” tanya Ze hati-hati
“Aku … aku gugup sekali. Aku tak tahu musti menyanyi apa.
Lagu yang sudah kuhafal tiba-tiba saja lupa semuanya!” Tha tampak begitu gusar.
“Tenanglah, Tha. Mari kubantu mengingat. Aku hafal semua
lagu yang harus kaunyanyikan.”
Ze pun mulai menyanyi. Suaranya lantang dan merdu. Jernih
sekali, hingga semua kupu-kupu terpana. Suaranya terdengar hingga keluar
panggung. Kupu-kupu yang sudah datang untuk menonton pun sedikit demi sedikit
terdiam demi mendengar suara yang sangat merdu yang keluar dari balik panggung.
Beberapa bertanya satu sama lain, “Panggung belum dibuka,
tapi nyanyian sudah mulai. Apa yang terjadi? Siapa yang menyanyi? Suaranya
bagus sekali.”
Tiba-tiba layar panggung terbuka. Nampaklah Ze sedang
menyanyi untuk Tha. Gemuruh suara tepuk tangan menyambut Ze. Semua kupu-kupu
berdiri dan memuji-muji suara Ze.
Dan tahukah kamu? Sekarang Ze tak lagi pemalu. Dia menjadi
seekor kupu-kupu penyanyi yang terkenal di seantero negeri Bunga. Dan Ze
tetaplah Ze. Dia tetap kupu-kupu yang tak sombong dan suka membantu sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar