Sabtu, 11 Maret 2013
Di sebuah desa, hiduplah seorang
anak laki-laki bernama Paupau. Paupau gemar sekali makan jajanan manis
seperti permen, coklat, kue-kue, dan es krim. Paupau adalah anak yang
serakah dan pelit, sehingga teman-temannya tidak mau bermain dengan
Paupau. Setiap hari Ibu menasehati Paupau agar tidak menjadi anak yang
serakah dan mau berbagi tapi Paupau tidak mendengarkannya.
Hingga pada suatu pagi di desa di
mana Paupau tinggal, ada seorang badut lucu yang dapat mengeluarkan
coklat dari topi ajaibnya. Semua anak berkumpul mengerumuni tuan badut.
Setiap anak masing-masing mendapat satu buah coklat.
"Awas awas! Biarkan aku lewat. Aku
belum kebagian coklat niih!" teriak Paupau sambil memaksa menerobos
kerumunan temannya yang lain.
"Hai anak pintar, kamu juga ingin coklat?" sapa tuan badut ramah menyambut Paupau.
"Bolehkah aku mengambil coklatku sendiri?" tanya Paupau kepada tuan badut.
"Tentu saja anak pintar, silahkan!" tuan badut menyerahkan topi ajaibnya kepada Paupau.
Namun karena sifat Paupau yang
serakah, ia malah mengambil semua coklat yang tersedia di dalam topi
ajaib kemudian berlari menuju rumah dan melahap satu per satu coklat
tersebut. Sementara itu anak-anak yang belum kebagian coklat bersedih
dan jadi tak bersemangat, namun tuan badut tak kehabisan akal. Ia segera
mengubah sayur dan buah menjadi boneka-boneka lucu sehingga anak-anak
di sana ingin melahap sayur dan buah yang diberi tuan badut sesegera
mungkin.
Sungguh malang nasib Paupau,
ternyata saat dia bersemangat melahap coklat yang kelima, tiba tiba
perutnya terasa sangat sakit dan perutnya semakin membesar seperti
balon. Paupau menangis kesakitan sampai terdengar oleh teman-temannya
dan tuan badut yang sedang bermain di taman desa.
"Aduuh toloong, perutku sakit sekali..".
Ketika Paupau masih merintih
kesakitan, Paupau terkejut akan kedatangan teman-temannya dan tuan badut
yang datang untuk menjenguk sambil membawa banyak sekali boneka-boneka
lucu yang ternyata terbuat dari buah dan sayur mayur. Paupau merasa
sangat terhibur akan kedatangan teman-temannya dan tuan badut. Ia juga
merasa bersalah karena telah jahat kepada mereka, telah tidak
mempedulikan mereka.
Paupau menjadi sadar akan apa yang
telah ia perbuat. Ia lalu meminta maaf kepada semua temannya dan tuan
badut. Mulai saat itu ia berjanji tidak akan menjadi anak yang nakal dan
serakah lagi. Ia juga berjanji akan selalu berbagi terhadap sesama.
Kemudian ia memberikan semua coklat yang ia punya kepada teman-temannya.
Teman-temannya pun memberikan buah dan sayur yang telah dibentuk boneka
kepada Paupau. Paupau ingin segera memakannya. Setelah Paupau memakan
sayur dan buahnya, perut Paupau perlahan-lahan sembuh dan kembali sehat.
Sejak saat itu Paupau bermain dengan teman-temannya dengan rukun dan
penuh rasa syukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar